BIJAK MEMBACA TANDA ZAMAN
Memahami Kedatangan Tuhan dalam sikap
berjaga-jaga
Ketika waktu dunia menunjukkan
pukul 24.00 di peralihan tahun antara 2000 dan 2001,
![]() |
foto: thelastcrisis.tv |
Lebih terutama lagi suasana yang terasa di kalangan umat Kristen. Perhitungan usia dunia yang diyakini berumur enam hari sesuai lamanya hari-hari penciptaan semakin membuat dag dig dug setiap orang Kristen.
Akan berakhirkah dunia? Inikah the end of time itu? Mengingat manusia
telah mengalami masa enam ribu tahun sejak zaman Adam. Memang sebelumnya telah
terjadi banyak peristiwa tragis kemanusiaan yang merenggut banyak jiwa dan
harta dengan alasan klise, kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.
Janji Kedatangan Tuhan
Topik mengenai kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua (yang pertama ketika ia menjadi manusia) untuk menjemput umat
pilihan-Nya (gereja) memang merupakan topik paling hangat sepanjang zaman,
khususnya sejak kembalinya Tuhan Yesus ke Sorga.
Kepada para murid, termasuk
Yohanes murid yang termuda, Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa Ia akan datang
kembali: “Aku tidak akan meninggalkan
kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” (Yoh 14:18). Dua
malaikat Tuhan juga mengatakan kepada para murid bahwa Yesus akan datang
kembali, “...Yesus ini, yang terangkat ke
sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu
melihat Dia naik ke sorga." (KPR 1:11).
Dalam wahyu-Nya kepada rasul Yohanes
di usia tuanya ketika berada di pulau Patmos, Tuhan Yesus mengulangi janji
kedatangan-Nya, "Sesungguhnya Aku
datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang
menurut perbuatannya.” (Wahyu 22:12).
Rasul Paulus, rasul yang status
kerasulannya paling terakhir, atas ilham Roh Kudus menulis dalam suratnya, “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada
waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan
sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih
dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah
kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tesalonika
4:16-17).
Berdasarkan bukti-bukti dari
Alkitab seperti dipaparkan di atas, kedatangan Tuhan Yesus adalah sebuah kepastian.
Ia akan datang kembali. Bukan lagi sebagai bayi lemah, namun sebagai Tuhan yang
turun dari Sorga untuk menjemput umat tebusan-Nya.
Berbagai Prediksi seputar kedatangan Tuhan
Memang topik mengenai kedatangan
Yesus yang kedua telah menjadi tema sentral gereja dari segala abad. Menurut
catatan sejarah, ada begitu banyak orang yang telah memprediksi mengenai waktu
kedatangan Tuhan. Namun semuanya gagal. Beberapa yang dapat disebut:
Tahun 156
Montanus dari Frigia memprediksi
kedatangan Tuhan pada tahun 156 dan akan mendirikkan Yerusalem baru di Asia Kecil. Ramalannya didukung oleh
nabiah karismatik bernama Priscilla dan Maximilla. Namun ramalannya tak
terbukti.
Tahun 500
Hippolytus seorang teolog abad
ketiga memprediksi kedatangan Tuhan pada tahun 500. Dia memakai perhitungan
matematis yang diterapkannya ke dalam Alkitab.
1 Januari 1000
Sidang Oikumene di Eropa tahun
999 menyimpulkan bahwa Tuhan akan segera menghakimi dosa manusia dan akhir
dunia tepat pada milenium pertama. Jelang akhir tahun 999 terjadi kekacauan,
banyak orang yang ketakutan dan menangis. Banyak orang yang menyiksa diri,
orang kaya memberi hartanya kepada orang miskin dan berharap masuk surga tetapi
nyatanya tidak terjadi apa-apa.
21 Maret 1843
William Miller, pendiri gerakan Millerite pada thun 1836 mempublikasikan
sebuah buku Evidence From the Scriptures
and History of the Second Coming of Christ About the year 1843 yang meramalkan
bahwa Yesus akan datang pada tanggal 21 Maret 1843. Ramalannya tak terbukti.
Dia lalu merevisi kedatangan
Tuhan pada tanggal 22 Oktober 1844. Tanggal ini sekarang disebut "The Great Disappointment," alias
'Kekecewaan terbesar". Banyak orang Kristen telah menjual harta benda
milik mereka, berhenti dari pekerjaan mereka dan menyiapkan diri untuk
kedatangan kedua tetapi tidak terjadi apa-apa.
Adventis dan Saksi Yehova
Tokoh-tokoh Adventis meramalkan
waktunya akan datang pada tahun 1843 dan direvisi mereka menjadi tahun 1844.
Para tokoh Saksi Yehovah meramalkan saatnya sudah dimulai pada tahun 1874 dan
pada tahun 1914 diramalkan Yesus akan datang. Tetapi karena Yesus tidak datang
juga, dan manusia anti Christ itu
juga tidak kelihatan, mereka merevisi terus menjadi tahun 1918, 1925, 1941,
1975 dan terakhir tahun 1992.
1972
David Berg, tokoh dari Children of God meramalkan bahwa Tuhan
Yesus akan datang kedua kali pada tahun 1972, ini bertepatan dengan adanya
tanda di langit berupa kedatangan komet Kahoutek.
1988
Kemudian peristiwa kemerdekaan
Israel di tahun 1948 juga menjadi salah satu waktu yang menjadi patokan untuk
menentukan waktu akhir zaman. Beberapa penginjil dan penggila akhir zaman pun
mulai berhitung-hitung dengan angka tahun 1948 sebagai patokan.
Edward Whisenant menjual 2 juta copy bukunya yang berjudul, 88 Alasan Mengapa Pengangkatan akan Terjadi
di Tahun 1988. Dia memprediksikan kedatangan Kristus yang kedua pada
tanggal 11-13 September 1988.
1 Januari 2001
Kejadian di Texas, yang
menewaskan banyak jiwa dengan David Koresh yang mengaku sebagai mesias yang
akan datang, sebagai “otak” nya, telah membuat dunia semakin tegang menanti
datangnya akhir zaman, kedatangan Tuhan dan masa anti christ seperti yang telah dinubuatkan dalam Alkitab.
Teng..teng..bel pun berbunyi
menandai datangnya millenium yang baru (1 Januari 2001) dan berarti menandai
berakhirnya masa enam ribu tahun, ternyata tidak terjadi sesuatu apa pun. Tidak
ada bunyi sangkakala yang terdengar, tidak ada kuburan yang tebuka, tidak ada
mobil-mobil yang saling bertabrakan akibat pengemudinya hilang secara
misterius, juga tidak ada sosok “manusia iblis” yang mengklaim dirinya sebagai anti christ dan menginjak-injak Bait
suci.
Segalanya berjalan normal as usual, tidak ada keanehan yang
terjadi. Banyak orang Kristen pun yang bertanya-tanya. Kapankah sebenarnya
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali? Kapankah manusia anti Christ itu akan menyatakan dan memproklamirkan dirinya sebagai
“allah” yang harus disembah seluruh penduduk bumi tanpa kecuali. Adakah
tanda-tanda yang dapat menjadi patokan bagi orang-orang percaya?
Fenomena MEE
![]() |
foto: shalemediagroup.com |
Dalam tahun-tahun belakangan,
kedatangan Yesus kali yang kedua dan munculnya manusia anti Christ, banyak diasosiasikan dengan lahirnya Masyarakat
Ekonomi Eropa (MEE) yang bercita-cita untuk menyatukan Eropa dengan menggunakan
satu mata uang tunggal, yakni Euro. Mata uang tunggal itu sendiri telah resmi
diluncurkan dan menggantikan semua mata uang negara-negara anggota MEE.
Banyak penafsir yang menganggap
mata uang tunggal ini merupakan cikal bakal dari kerajaan anti Christ yang akan datang. Mereka menyatakan kerajaan anti Christ akan merupakan dinasti tanpa
batasan negara, ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Semua penduduk bumi
akan disatukan dalam kerajaan itu dengan satu mata uang tunggal. Akankah Euro
menjadi cikal bakal mata uang anti christ
tersebut? Waktulah yang akan menjawab keingintahuan kita.
Chip
Belakangan ini perkembangan
teknologi yang semakin maju telah menghasilkan teknologi chip. Chip membuat
kartu kredit tidak lagi bisa digandakan. Chip juga digunakan dalam banyak aspek
kehidupan manusia lainnya seumpama dalam kartu sim card provider telekomunikasi, dalam e-KTP dsb.
Chip merupakan teknologi RFID
(Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio. Ini adalah
sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID
atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau
kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam
sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi
dengan menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon
dan antena.
![]() | |
foto: en.wikipedia.org |
Menurut beberapa sumber, chip
sudah dapat dipasang pada kulit manusia. Hal ini memicu keramaian dalam dunia
kristiani sebab kitab Wahyu menulis: Ia
menyebabkan sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin,
merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan
tidak ada seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka
yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang
penting disini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. (Wahyu 13:16-18)
Apakah chip yang sekarang menjadi
bagian dari teknologi manusia adalah tanda anti
Christ sebagaimana dimaksud dalam kitab Wahyu? Hanya waktulah yang akan
menjawabnya. Tidak ada seorangpun yang berani menjawab.
Suara sangkakala di langit
Belakangan ini dunia dihebohkan
dengan suara seperti bunyi sangkakala yang terdengar di beberapa negara,
seperti Jerman, Kanada, Australia, Belarusia dan Amerika Serikat. Suara itu
mulai muncul sejak tahun 2011. Para ahli seperti badan antariksa AS, NASA juga
ikut memberikan komentar.
NASA mengatakan bahwa sumber bunyi
tersebut dari gesekan lempeng bumi maupun medan magnetik di atmosfer, termasuk
ketika muncul aurora di dekat kutub. Suara-suara itu sebetulnya terus
'dinyanyikan' oleh Planet Bumi setiap saat.
Namun secara logika tampaknya
analisa NASA kurang valid. Sebab apabila sumbernya dari gesekan lempeng bumi
maupun medan magnetik di atmosfir, seharusnya suara itu sudah terdengar sejak
ratusan bahkan ribuan tahun. Bukankah sejak dulu sudah ada gesekan lempeng bumi
dan medan magnit?
Suara itu seharusnya sudah
menjadi suara yang biasa terdengar. Namun bukankah baru terdengar sejak 4 tahun
lalu. Jika argumen NASA terasa kurang valid, maka apakah sumber bunyi tersebut?
Menarik jika kita membaca kitab
Wahyu 4:1 “Kemudian dari pada itu aku
melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang
telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke
mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.”
Dalam ayat tersebut, suara seorang makhluk sorgawi dikatakan seperti bunyi
sangkakala.
Mungkinkah suara sangkakala yang
terdengar sporadis di langit beberapa negara berasal dari makhluk sorgawi? Kiranya
Tuhan memberikan hikmat kepada setiap kita.
Hikmat sederhana yang saya kira
bisa diambil dari fenomena ini adalah orang-orang yang hidup di zaman sekarang
sudah makin tahu dan mengenal suara bunyi sangkakala. Sebab sangkakala bukanlah
alat musik yg lazim di zaman ini. Itu adalah alat musik zaman ribuan tahun yang
lalu.
Jadi apabila tanda sangkakala
dibunyikan malaikat pada waktu kedatangan Tuhan nanti, semua umat-Nya akan
mengerti bahwa telah tiba saat kedatangan-Nya. Sebab semua bangsa akan melihat kedatangan
Anak Manusia (Yesus) di awan-awan kemuliaan. Kedatangan yang agung dan penuh
kuasa disertai tiupan sangkakala.
![]() |
foto: papermasters.com |
Alkitab menjelaskan: “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak
Manusia di langit dan semua bangsa di bumi
akan meratap dan mereka akan melihat Anak
Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan
kemuliaan-Nya.
Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain". (Matius 24:30)
Berjaga-jaga
Nubuat paling populer dan menjadi
rujukan para pendeta dan pakar akhir zaman mengenai kedatangan Tuhan adalah
nubutan Daniel mengenai masa 70 minggu (Dan 9:24-27), mimpi Nebukadnezar
mengenai “patung yang amat besar” (Dan 2:31-45), nubuatan Tuhan Yesus (Mat
24-25) dan yang paling terkenal dan juga menjadi bahan perdebatan paling serius
dalam sejarah kekristenan, surat Yohanes kepada ketujuh jemaat Asia Kecil, yang
populer dengan sebutan kitab Wahyu.
Namun kesemuanya itu merupakan
nubuatan yang tidak bisa ditafsir sembarangan. Harus disiplin dalam menggunakan
kaidah-kaidah tafsir kitab suci dan tentunya ilham dari Roh Kudus. Sejujurnya,
sampai saat ini semua buku tafsir Alkitab dari para ahli tidak ada yang berani
dengan tegas menerangkan tanda-tanda spesifik menjelang kedatangan Tuhan.
Lagipula, jangan terlalu fokus
mengira-ngira kedatangan Tuhan. Sebaiknya kita fokus untuk mempersiapkan diri
menjadi mempelai Kristus yang bijaksana dan dewasa. Dalam perumpamaan mengenai
lima gadis bijaksana dan lima gadis yang bodoh (Matius 25) Tuhan mencela
gadis-gadis mempelai yang tidak punya persiapan.
Mereka semua sudah tampil cantik,
membawa pelita namun hanya lima yang bersiap-siap dengan minyak cadangan.
Sementara lima lainnya percaya diri dengan minyak di pelitanya dan tidak
membawa minyak cadangan. Ternyata, mempelai pria lama datang sehingga pelita
mereka nyaris padam. Dan disaat itulah mempelai pria datang. Akhirnya lima
gadis yang membawa minyak cadangan segera dapat mengisi ulang pelitanya sehingga
tetap bernyala terang dan diundang memasuki perjamuan kawin. Sementara lima
lainnya tertinggal saat membeli minyak, sebab pintu telah ditutup.
Kisah itu merupakan pengajaran
mengenai pentingnya sikap hidup berjaga-jaga. Kita tidak akan pernah tahu waktu
kedatangan Tuhan. Hari itu akan datang seperti pencuri (2 Petrus 3:10). Hanya
Bapa saja yang mengetahui (Matius 24:36). Sebagai umat-Nya, sikap terbaik yang
harus dilakukan sejak hari ini adalah hidup berjaga-jaga.
Mohon ampun bila masih ada dosa
dalam kehidupan. Hiduplah dalam perdamaian dengan Allah. Jangan ijinkan dosa
dan segala kecemaran menguasai hidup kita. Berjalanlah selalu dalam pimpinan
Roh Kudus. Hiduplah senantiasa dalam takut akan Tuhan, dalam kekudusan dan
kebenaran.
Renungkanlah peringatan rasul
Petrus dalam suratnya: Sebab itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus
berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia.
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh
selamat... waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan
orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang
teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih
karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:14-17).
Amien.. Thank you sharingnya Ps. Bobby amat sangat memberkati
BalasHapus